Monday, August 31, 2009

Merdeka ...52 years today

I do not remember much what normally my family does..18 years ago..there are few occasions that I recalled we went to dataran merdeka..

there was one ..my eldest daughter was 3..I remember my husband carried her on his shoulder..

the ballons that we bought for her..the happines on my daughter face and the awesome looks that she potrayed when the plane passed over our heads..

and that was 14 years ago..


she is 17 today and she could not care less on what is the signficance of today..

and i know she pictures of many teenagers today..

and how can we instill in them the worth of independence and moreover how should keep them forever..

and how can I pass them the feeling of what I felt when my late father shared the story of the Japanese occupation..the Komunis day and the 13th May incidence...

...and I am scared for all of them..

Ramadhan 8 dan Ramadhan 9

berbuka puasa di rumah adik dan abang..bersolat maghrib..bersolat ishak dan bertarawikh di kedua dua rumah mereka..syahdu..

alhamdulillah..semasa ayah hidup..kami tak pernah dapat berbuka beramai ramai kerana aku sentiasa sibuk dan tidak dapat membawa ayah kerumah mereka..tambahan pula ayah tak berapa berkenan..

tahun lepas..kejap benar ayah pergi kerana ayah tak tahan sakit..aku faham..selepas berbuka dan bersolat maghrib kami pulang..aku teringat..adikku memandang saja..tak berani bersuara..serba salah pun banyak juga..

tahun ini bila aku berkeras ingin pulang..di curinya beg aku..di soroknya.."tinggal lama sikit lah kah..kita solat tarawikh bersama sama.."

kesian pun ada..maka aku beralah..walaupun..bukan susah untuk aku teruskan kekerasan hati aku..aku memang sebenarnya yang payah di fahami..

keras..selalu keras..sebijik hati aruah bonda aku..

aku tegur sedikit adik ku..suruh dia perhebatkan tajwid..yang lain lain okey kata ku..tersenyum adik aku kerana suaminya lulus mengimamkan aku..dan bukan senang pujian akan keluar dari mulutku..44tahun mungkin dia menunggu..

bukan aku hendak berkeras....
bukan aku..

namun umur yang makin menjulur hujung biarlah aku jadi insan yabg perlu tahu jenis apa yang perlu aku kekalkan menuju arah pulang

Sunday, August 23, 2009

Satu Hari di dua ramadhan

exam bahasa arab - sangat sangat mengecewakan...

jalan untuk mengatasi ialah banyakkan latihan

untuk memahami Bahasa tak sama cara belajar Governmet Public Relations atau pun PR Writing atau pun Corporate Communications..

berlaku seboleh benar

aku di ajar agar ethikal di dalam melapur, kursus yang aku kubangi amat besar peranannya di dalam mengemukakan cerita benar

satu hari aku di tanya keluarga ku mengenai blog ini - mengapa diari mama terpapar di cyber - kepimpinan melalui teladan - yang melintas lintas di kalbuku

maka aku seboleh benar melapurkan apa yang ada di hati bukan dari fikiran

kelmarin aku di hubungi oleh sahabat - mengapa dia suka sangat bersandiwara di dalam blog

ia mengeciwakan saya, ia melukakan saya - luah sahabatku

aku faham benar kerenah orang terpenting di dalam hidupnya

bukan kan itu sifatnya kata ku , menceritakan kehidupan yang tidak akan bakal jadi di dalam lapis hidup ini - biarkan di jadikan blognya angan angan Pak Belanga yang mahu mengahwini Sang Puteri dari Kayangan..

maka aku terpana..jika ramai lagi yang berkongsi cerita cerita Pak Belanga maka aku pun belum tentu akan di percayai oleh generasi yang akan kutinggalkan sebuah sketsa kehidupan

entahlah..

Saturday, August 22, 2009

Satu hari di Satu Ramadhan

yang penting keterujaan menanti kedatangan ramadhan itu melempiaskan rasa gembira yang tak terlukis.

bersungguh sungguh menunggu masuknya waktu mahgrib supaya boleh segera ke surau untuk mengerjakan solah jemaah isyak di ikuti dengan solah sunaah tarawikh..

wajah wajah riang setiap ahli surau dari ayah, atok, mak, anak dan anak anak..

dalam jiwa masing masing umpama tergambar doa yang tidak tertolak buat ummmah islam seluruhnya...kesungguhan berdoa dan memohon kemaafaan..di panjang panjangkan...

sahut menyahut bila salam di bacakan juga terasa kehadiran bebayang malaikat mengaminkan doa para jemaah semua

indahnya.

.risau pun bermula tinggal 29 hari lagi..alahai..kejapnya..

Friday, August 21, 2009

Information on Puasa - link

http://www1.bharian.com.my/Misc/RamadanAlMubarak/Puasa/Hari/Fadilat/20041012142743/Article/

Doa pelindung dari wabak (tak kira lah wabak apa)

Pagi tadi kira kira pukul 8.00 pagi hari ini, Uztaz Zahazan ada mengajar sepotong ayat dari Surah At Taubah, ayat terakhir dari surah itu yang bermula dari "Hasbiallah..sehingga habis"..di baca 7 kali subuh dan 7 kali maghbrib..

...sekian..

Thursday, August 20, 2009

What do you need

a lot of money..a lot like a room full of them - go on dream..
a lot of time for myself ...doing what..sleeping - well you have more than 8 hours
a lot lot of friends..yeah yeah..you start to be friendlier next time
a lot of clothes ...he he he..at the moment it has flooded the staircase too
a lot of books ...well three dozen of it is still in the paperbag
a lot of ..

speechless

just be thankful what you have

good family
enough food
good friends
enough money to even donate to the unfortunate
and a so called a peace of mind ...yeah peace..or a piece..whatever..that suits your mood..

dedicated to you

friends that comes and goes and stay and did give plenty of impact. the ones that you still hanging in your heart are the ones who will give you a call once a year or maybe through brain waves that knows you more inside out and top to bottom.

friends that bandwagon with you during the good days are somewhere in the universe still contacts you incase there are more pots of gold to be shared equally among them

friends that love you but you dont even know that suprises you know and then with that sweet innocent smile

friends that will jump into the pond before you jump in trying to save you

and friends that always love you no matter what you say or do

I LOVE YOU ALL

Matang atau malas

ia datang lagi, lidah yang tak bertamaddun yang cuba menggangu gugah aku. aku sudah terlalu malas untuk membilas apa yang tidak benar. aku sudah cukup pengalaman bilasan yang tidak murni hanya menambah carik yang sudah pun koyak. biarlah kali ini aku biar kan berlalu dan akan aku umpamakan bagai bayu petang di atas bukit, nyaman namun sekejap.

mereka masih mentah dalam menangani lidah dan ia nostalgia aku. munking juga dejavu. aku tidak perlu cepat bingkas dan menangkis serangan.

kalau di biarkan diam, aku menang dalam bodoh. bodoh yang menjunjung kejuaraan. terserlah aku sabar dan mengenepikan rencah bocah lidah lidah separuh masak.

ataupun aku sudah matang benar...

Monday, August 3, 2009

Semester ini perlukan darab tiga pengorbanan

ya..ramadhan kan menjelang..patut kah aku lakukan perkara yang sama, tinggalkan jemaah tarawikh dan teruskan belajar..

rasa aku, aku perlu meraih sunat agung kali ini..aku berbagi bagi masa..inshallah..tetap aku lakukan sunat tarawih..biar letih tapi hati jadi tenang dan rawan mengendong ramadan rapat dengan jiwa dan jasad.

aku berniat ingin melakukan kedua duanya, Ya allah, berilah kekuatan, kesihatan yang baik, ketenangan dan hidayah yang bertali arus.

Maka itu adalah jalannya

Entah apa yang aku fikir, tidak menghadiri pengkebumian ayah itu tidak mengapa. Aku terpaksa mengambil keputusan nekad untuk hadir ke kelas. Sahabat rapat aku tidak dapat menafsir apa yang bergejolak dalam benak sehingga aku bertekad sedemikian. Aku hanya mengikuti kata hati setelah bertelah telah dengan berfikir sehabis kuat.

Aku terpaksa dalam keterpaksaan maka aku timbang yang sunat dan wajib. Yang mudah lagi memudahkan dan yang terpenting tidak berpenyesalan langsung.

Aku nekad lalu tekad menghadiri kelas dengan badan yang melayang letih namun fokus yang masih tinggi. Alhamdulillah.

Sudah 14 hari ayah telah berpisah jasad dengan roh. Namun aku yakin rohnya masih rapat menemani aku.

Hari ketiga aku merindui ayah kepalang teruk. Sepulang dari pejabat ku cari bau bau yang dapat menghilang rindu, ku rangkul bantal ayah, baunya masih lekat likat. Aku ambik sebuah.

Anak anak aku juga mengikuti hal yang sama, nasib baik bantalnya banyak, cukup menjadi peneman rindu, selimutnya, kopiahnya, dan aku mencari cari diarinya, dapat aku merenung tulisan tulisan jawi yang tak berapa aku fahami.

Maka ayah, maafkan saya, itulah jalannya yang saya pilih demi kamu dan saya.